LATAR BELAKANG
Perkembangan lingkungan dunia usaha, pemerintah, dan berbagai kegiatan ekonomi-sosial lainnya, mengharuskan disiplin ilmu akuntansi untuk senantiasa mengikuti perkembangan tersebut agar fungsinya sebagai penyedia informasi yang andal tidak tergerus. Untuk mengakomodasi kebutuhan dimaksud, berbagai penelitian telah dilakukan oleh para akuntan untuk menganalisis dampak dari perkembangan lingkungan terhadap akuntansi dan memberi solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Salah satu sarana untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian dalam bidang akuntansi adalah Simposium Nasional Akuntansi (SNA).
SNA merupakan forum kajian ilmiah yang memberi kesempatan bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mempresentasikan hasil penelitian terbaiknya di bidang akuntansi. Tujuan SNA adalah untuk meningkatkan kualitas dan perkembangan akuntansi di Indonesia melalui forum kajian ilmiah oleh akademisi dan praktisi untuk berkontribusi memberi berbagai pemikiran-pemikiran yang konstruktif.
SNA merupakan program kerja Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) yang digelar setiap tahun. Penyelenggaraan SNA dimulai sejak tahun 1997 yang dilaksanakan di Yogyakarta, dan pada tahun-tahun selanjutnya diselenggarakan secara bergantian oleh Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. SNA XVIII pada tahun 2015 akan dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) di Medan. Perhelatan ilmiah ini tergolong relatif besar mengingat setiap penyelenggaraan SNA
Selama ini selalu dihadiri tidak kurang dari 600 orang peserta dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Pada SNA XVIII tahun 2015 ini, diperkirakan akan dihadiri lebih dari 1.000 orang peserta dari kalangan masyarakat ilmiah, praktisi bisnis, dan pemerintahan dari seluruh Indonesia, serta dari mancanegara sebagai peninjau acara.
Sebagaimana penyelenggaraan SNA sebelumnya, pada kegiatan SNA XVIII kali ini juga akan dipresentasikan secara paralel hasil-hasil penelitian akuntansi dalam bentuk artikel ilmiah/paper yang dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori nasional dalam bahasa Indonesia dan kategori Internasional dalam bahasa Inggris. Hasil-hasil penelitian akuntansi tersebut meliputi bidang kajian Akuntansi di sektor swasta/privat dan di sektor publik, yaitu: Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal; Akuntansi Manajemen dan Keperilakuan; Sistem Informasi, Auditing, dan Etika Profesi; Perpajakan; Akuntansi Syariah; Pendidikan Akuntansi; dan Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Akuntansi Fraud & Forensic. Namun untuk SNA XVIII ini lebih diarahkan pada keterkaitannya dengan dampak kehadiran ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada akhir tahun 2015.
Selain memaparkan hasil-hasil penelitian akuntansi, SNA VIII juga mengadakan pertemuan Forum Dosen dan Forum Ketua Program Studi yang akan membahas isu terkini (current issue) bidang akuntansi dan bisnis. Hasil pertemuan Forum Dosen diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan kurikulum dan bahan ajar dalam proses pendidikan dan praktik akuntansi. Panitia juga akan mengundang beberapa pakar, praktisi, dan regulator untuk memberikan pandangan tentang kesiapan profesi akuntan di Indonesia untuk menghadapi era AEC dalam bentuk diskusi panel. Keynote speaker pada kegiatan ini direncanakan Menteri Negara yang terkait dengan tema SNA XVIII.
Kegiatan SNA selain mendorong para peneliti untuk selalu melakukan penelitian yang berkualitas, juga membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti perkembangan keilmuan terkini di bidang akuntansi. Kegiatan SNA juga dapat memperluas jaringan kerjasama (network) antar berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri. Di samping itu, dalam kegiatan tersebut akan terjadi komunikasi ilmiah, bisnis dan budaya secara nasional dan internasional yang tentunya mempunyai dampak ekonomi bagi masyarakat Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
TEMA KEGIATAN
“PELUANG DAN TANTANGAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) TERHADAP PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA”
Pemilihan tema ini didasarkan pada kenyataan bahwa, ASEAN Economic Community (AEC) akan berlaku efektif pada akhir tahun 2015. Pada saat itu, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global dan akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan daerah.
Pembentukan Komunitas ASEAN diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN dengan ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur pada tahun 1997.
Komitmen tersebut kemudian dipertegas lagi pada KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003 dengan ditandatanganinya ASEAN Concord II. ASEAN Concord II yang menegaskan bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang aman, damai, stabil, dan sejahtera pada tahun 2020. Selanjutnya, pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, pada Januari 2007, komitmen untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun 2020 menjadi tahun 2015 dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Akhirnya, pada KTT ke-13 di Singapora, pada akhir tahun 2007 disepakati ASEAN Community Blueprint.
ASEAN Community Blueprint terdiri atas tiga pilar yaitu: ASEAN Security Community/ASC; ASEAN Economic Community/AEC; dan ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC. Tiga pilar pendukung tersebut akan menjadi paradigma baru yang akan menggerakkan kerjasama ASEAN ke arah sebuah komunitas dan identitas baru yang lebih mengikat. Dari ketiga pilar tersebut, Indonesia saat ini mengedepankan pembangunan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (ASEAN Economic Community/AEC).
ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dibangun berdasar atas empat pilar utama yaitu free movement of goods and services yang menghendaki hilangnya hambatan perdagangan sehingga arus barang dan jasa menjadi leluasa bergerak di wilayah ASEAN, freedom of movement for skilled and talented labours yang menginginkan terjadinya kebebasan mobilitas pekerja di wilayah ASEAN, freedom of establishment and provision of services and mutual recognition of diplomas yang menjamin setiap tenaga ahli di bidangnya menjadi bebas praktek di wilayah ASEAN tanpa adanya diskriminasi kewarganegaraan, dan free movement of capital yang menjamin arus modal dapat berpindah dengan lancar di wilayah ASEAN.
ASEAN Economic Community 2015 akan mendorong kebebasan arus perpindahan sumber daya di segala bidang, termasuk jasa akuntansi. Freedom of establishment and provision of services and mutual recognition of diploma menurut ketentuan yang berlaku secara global tidak hanya mengandung arti free flow of services saja, akan tetapi juga free flow of people. Dengan demikian, free flow akuntan asing di regional ASEAN akan sangat tinggi. Peluang pasar bagi akuntan profesional akan terbuka lebih luas, akan tetapi akuntan profesional yang memperebutkan potensi pasar tersebut juga semakin banyak. Keadaan ini akan membuka peluang dan sekaligus tantangan bagi profesi akuntan di Indonesia.
TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
Secara umum, SNA XVIII bertujuan mengembangkan ilmu dan praktik akuntansi berbasis penelitian, dan mengasah kemampuan para akademisi, praktisi, dan juga mahasiswa dalam melakukan penelitian di bidang akuntansi.
Secara khusus SNA ini bertujuan:
- Memberi wadah komunikasi ilmiah untuk memaparkan hasil penelitian (studi empiris) akuntansi dalam suatu forum ilmiah.
- Memperluas wawasan dan menambah khasanah disiplin ilmu akuntansi.
- Meningkatkan minat pendidik/akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk melakukan penelitian-penelitian akuntansi yang lebih berkualitas.
- Mendapatkan masukan untuk perbaikan materi dan proses pengajaran akuntansi dalam berbagai jenjang pendidikan.
- Memberikan kontribusi berupa informasi yang terkait dengan peluang dan sekaligus tantangan ASEAN Economic Community (AEC) bagi profesi akuntan di Indonesia.
Melalui SNA XVIII tahun 2015 di Medan diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
- Hasil penelitian bidang akuntansi di Indonesia semakin berkembang, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
- Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dapat meningkatkan perannya dan berkontribusinya terhadap perkembangan dunia penelitian ilmiah, khususnya bidang Ilmu Akuntansi.
- Secara umum, dengan adanya komunikasi ilmiah, bisnis dan budaya dalam perspektif nasional dan internasional, akan mengakselerasi perkembangan ekonomi masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara, serta perkembangan budaya daerah semakin dikenal masyarakat luas.
- Para Akuntan akan mendapatkan informasi yang cukup untuk melakukan evaluasi eksistensinya sehingga dapat melakukan berbagai progam untuk mengantisipasi peluang dan tantangan kehadiran ASEAN Economic Community (AEC) pada akhir tahun 2015 yang sudah menjelang.